Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 17:10:19【Kabar Kuliner】896 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(195)
Artikel Terkait
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
- Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
- Dua tahun perang Gaza dalam statistik
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Resep Populer
Rekomendasi

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri

Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka

BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan